Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU menyatakan komitment untuk ikutserta dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial yang professional di Indonesia.
Demikian disampaikan langsung oleh Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU, Mujahiddin S Sos MSP usai mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Sertifikasi Bersama Kementerian Sosial dan Universitas yang memiliki Jurusan Kesejahteraan Sosial di Kuta, Bali pada tanggal 8-11 Oktober 2019.
“Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU sejak awal berkomitment untuk ikutserta dalam pengembangan SDM Kesejahteraan Sosial yang professional. Hal ini bisa dilihat dari keseriusan Prodi dalam meningkatan kualitas mutu layanan pendidikan Sarjana Kesejahteraan Sosial yang meliputi pengembangan kurikulum pendidikan, praktik lapangan dan juga penelitian di bidang kesejahteraan sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut Mujahiddin mengatakan, bukti komitment itu bisa dilihat dari peningkatan status Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU dari Status Terakreditasi B menjadi Terakreditasi A pada tahun 2018 lalu. Banyak komponen yang dinilai dalam proses peningkatan akreditasi tersebut, diantaranya jumlah lulusan yang berkerja sesuai bidang ilmu, kepuasan pengguna lulusan (steakholder) terhadap kompetensi lulusan prodi, jaringan kerjasama yang luas, kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan SDM Dosen berkualitas.
“Pada aspek-aspek tersebut kita cukup unggul. Lulusan kita banyak yang bekerja pada bidang-bidang kesejahteraan sosial dan menjadi pekerja sosial atau pendamping pada program-program pemerintah dan LSM di banyak daerah. Kompetensi lulusan kita diakui oleh steakholder dan kompetensi dosen kita untuk tingkat nasional, regional dan lokal juga diakui. Sedangkan untuk pengembangan kurikulum, Prodi Kessos UMSU selalu mengikuti aturan dari Asosiasi Pendidikan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial Indonesia (ASPEKSI) yang sudah menetapkan mata kuliah inti Asosiasi dan kemudian mengelaborasi dengan kebutuhan pasar dan muatan-muatan lokal,” ungkapnya.
Oleh karenanya, menurut Mujahiddin dengan adanya Rakor bersama Kementerian Sosial dan Universitas se-Indonesia yang memiliki Jurusan/Prodi Kesejahteraan Sosial dapat menguatkan komitmen bersama untuk mewujudkan pengembangan SDM Kesos yang professional pada masa yang akan datang.
“Jadi Rakor kemarin di Bali menurut saya menjadi point penting untuk membangun sinergi yang baik antara pemerintah dalam hal ini Kemensos dan perguruan tinggi yang memiliki Prodi Kesejahteraan Sosial. Sinergi itu bisa kita lihat dari terbentuknya persepsi yang sama terkait pentingnya memperkuat sertifikasi bagi SDM Kesos khusus pasca berlakunya UU No 14 Tahun 2019 Tentang Pekerja Sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan FISIP UMSU Dr Arifin Saleh S Sos MSP yang turut hadir pada Rakor Bersama Kementerian Sosial tersebut mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Kemsos tersebut dapat membawa efek positif bagi pengembagan SDM Kesos kedepan.
“Jadi Rakor bersama Kemensos ini bisa menjadi semacam Link and Match antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam menyiapkan SDM Kesejahteraan Sosial yang professional,” imbuhnya.