Proses,Efektivitas dan Contoh Komunikasi Interpersonal
Proses Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki fungsi sosial karena proses komunikasi terjadi dalam konteks sosial. Secara umum, berikut proses komunikasi interpersonal dan penjelasannya.
Pengirim dan Penerima Pesan
Komunikasi interpersonal dilakukan dua orang atau lebih. Dalam proses komunikasi interpersonal ini, salah satu orang mengirim pesan, sedangkan orang lain menerima dan menerjemahkan pesan tersebut.
Kedua aktivitas tersebut menggambarkan proses komunikasi interpersonal. Dalam kegiatan ini, ada proses decoding dan encoding. Proses decoding adalah aktivitas memberi makna pesan yang disampaikan. Sementara, encoding merupakan kegiatan memproduksi pesan.
Pesan
Pesan merupakan sinyal yang bekerja sebagai stimulus untuk komunikan (receiver). Pesan sendiri dapat berbentuk suara, bau, rasa, visual, dan kombinasinya. Pesan bisa dilakukan secara terencana, tidak sengaja, dan dilakukan spontan. Selain itu, jenis komunikasi ini dapat mengirim dan menerima pesan yang diekspresikan secara verbal dan non verbal.
Umpan Balik
Dalam proses komunikasi interpersonal, harus ada umpan balik atau feed back. Hal ini merupakan reaksi yang muncul ketika seseorang menyampaikan sebuah pesan. Nantinya, penerima pesan bisa mendengar dan menulis apa yang telah ia dengar.
Media
Proses komunikasi interpersonal juga membutuhkan channel atau media. Media ini bisa berupa email, telepon, atau bertemu secara langsung. Dengan adanya media, seseorang bisa berkomunikasi dan menciptakan umpan balik.
Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Sebuah efektivitas dalam Komunikasi Interpersonal tentunya dimulai dengan lima kualitas umum, berikut penjelasannya:
1. Keterbukaan (Openness)
Kualitas dalam keterbukaan ini akan mengacu pada paling tidak sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
- Komunikator interpersonal yang bersifat efektif wajib dapat terbuka dengan lawan bicaranya. Hal tersebut tidaklah berarti bahwa kamu harus membukakan seluruh isi riwayat hidupnya.
- Aspek keterbukaan ini mengarah pada kesediaan komunikator untuk dapat bereaksi secara jujur dengan stimulus yang datang.
- Aspek ketiga menyangkut pada “kepemilikan” perasaan serta pikiran. Terbuka pada artinya adalah mengakui dalam perasaan serta pikiran yang dilontarkan yaitu milik kita serta kita pula bertanggung jawab atasnya.
2. Empati (empathy)
Henry Backrack (1976) mengartikan empati merupakan sebagai ”kemampuan seseorang untuk bisa ‘mengetahui’ apa saja yang sedang dialami pada orang lain ketika saat tertentu. Berempati adalah merasakan sesuatu sama seperti orang lain yang mengalaminya, berada di sebuah kapal yang sama dan juga merasakan perasaan yang sama begitupun dengan cara yang sama.
3. Sikap mendukung (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Konsepnya dilakukan berdasarkan oleh karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak bisa berlangsung pada suasana yang tidak dapat mendukung. Kita bisa memperlihatkan sikap mendukung nya dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategic, provisional, bukan sangat yakin.
4. Sikap positif (positiveness)
Kita dapat mengkomunikasikan sikap positif kita pada komunikasi interpersonal dengan dua cara:
- Dengan menyatakan sikap positif kita secara positif bisa mendorong orang menjadi teman berinteraksi. Sikap positif yang mengacu sedikitnya dua aspek dari sebuah komunikasi interpersonal.
- Perasaan positif untuk situasi komunikasi ini pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.
5. Kesetaraan (Equality)
Tidak akan pernah ada dua orang yang bisa benar-benar setara dalam semua hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, dalam komunikasi interpersonal ini akan lebih efektif jika suasananya setara. Maksudnya, diperlukan pengakuan secara diam-diam bahwa pada kedua pihak sama-sama bernilai atau berharga, serta bahwa masing-masing pihak ini memiliki sebuah hal yang penting untuk bisa disumbangkan.
Contoh komunikasi interpersonal
Namun, kadang juga bisa disengaja, misalnya karena direncanakan atau sudah ada janji di antara kedua belah pihak. Umumnya, jenis komunikasi ini terjadi di antara dua orang. Tetapi ada pula yang beranggapan bahwa komunikasi di antara tiga orang juga termasuk komunikasi interpersonal.
- Interaksi antara mahasiswa dan dosen pembimbing
- Dialog antara orangtua dengan anaknya
- Pertengkaran antartetangga
- Percakapan antara kakak dan adik membahas pekerjaan rumah 5.Interaksi antara dua orang sahabat yang sudah lama tidak bertemu 6.Dialog antara seorang guru dengan salah satu murid
- Pertengkaran antara kakak dan adik
- Konsultasi antara seorang pasien dengan dokter
- Interaksi antara penjual serta pembeli
- Percakapan dua orang teman.