FISIP UMSU | Sebagai Kampus Terakreditasi A sekaligus Kampus Terbaik di Medan SUMUT, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) memiliki beberapa Fakultas dengan Akreditasi A. Salah satunya adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Saat ini banyak sekali program yang disukseskan oleh mahasiswa-mahasiswa FISIP. Salah satunya adalah Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial (Kessos) menyambut audiensi dari 10 orang mahasiswa Prodi Kessos FISIP UMSU yang telah menyelesaikan Program MBKM.
Sesuai dengan penjelasan dari Ketua Prodi Kessos Mujahiddin, S.Sos., M.SP ada 10 mahasiswa yang menjalani program MBKM tersebut yang berasal dari berbagai semester dan berbagai program MBKM.
“Ada 6 orang yang mengikuti program pertukaran mahasiswa yaitu Tri Aulita Nadila, Sundari, Putri Febria Liza, Aini Taya, Muhammad Rionaldo, Jasmine Jamilah. Satu mahasiswa mengikuti Program Proyek Independen yaitu atas nama Dicky Renaldi dan 3orang lainnya mengikuti Program Pejuang Muda yaitu Aidil Aldan, Chairunnisa dan Hanifa Martogi Chairunnisa Siahaan” ujar Mujahiddin didampingi Sekretaris Prodi Kessos Sahran Saputra di Ruangan Prodi pada Senin (7/2)
Mujahidin juga mengatakan bahwa Program MBKM ini banyak memberikan pengalaman bagi setiap mahasiswa yang menjalankannya. Hal ini dikarenakan adanya pengalaman-pengalaman baru yang didapatkan selama proses pembelajaran dikelas yang dilaksanakan oleh kampus-kampus berbeda maupun yang dirasakan langsung saat turun ke lapangan bersama masyarakat.
“Untuk setiap mahasiswa yang mengikuti program Studi Independen bisa ikut merasakan pengalaman hidup beradaptasi dengan masyarakat suku pedalaman terpencil di Kabupaten Gorontalo membawa program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal desa. Sedangkan mahasiswa yang menjalankan program pejuang muda Kemensos mempunyai pengalaman mendampingi langsung masyarakat miskin yang menjadi peserta PKH” lanjutnya.
Selain itu Jasmine Jamilah, Putri Febria Liza dan Aini Tasya yang tergabung dalam program pertukaran pelajar juga merasakan hal yang sama. Mereka mengakui sangat senang bisa mengikuti program ini karena selain bisa menambah pengalaman berkuliah langsung di Kampus yang ada di Manado dan Makassar, mereka juga dapat melihat langsung beberapa kehidupan sehari-hari masyarakat lokal di wilayah tersebut
“Kami memang tinggal di Manado dan ada juga yang tinggal di Makassar. Kami juga mempunyai kesempatan untuk melihat langsung proses kehidupan masyarakat lokal di daerah tersebut. Selain itu ada juga pengalaman lainnya yaitu mengikuti proses kegiatan belajar mengajar secara daring di kampus ternama seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada” jelas Jasmine dan Liza.