FISIP UMSU | Sebagai Kampus Terakreditasi A sekaligus Kampus Terbaik di Medan SUMUT, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) memiliki Fakultas dengan Akreditasi A salah satunya adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Pada kesempatan kali ini program Studi Kesejahteraan Sosial (Prodi Kessos) FISIP UMSU melaksanakan kuliah umum secara virtual, Selasa (21/12).
Prodi Kessos FISIP UMSU kembali memberikan penguatan kemampuan lanjutan dengan memperkenalkan metode Analisis Kerentanan dan Kapasitas Partisipatif (Participatory Capacity and Vulnerability Analysis – PCVA) kepada para mahasiswa, setelah sebelumnya sukses memberikan penguatan kemampuan mahasiswa terpaut Participatory Learning and Action (PLA) sebagai metode standart assessment dalam praktik Community Development.
Materi ini disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah Community Organization and Community Development Prodi Kessos FISIP UMSU, Sahran Saputra, S.Sos, M.Sos pada Pembukaan Kuliah Umum yang mengangkat tema: “Penggunaan Metode Participatory Capacity and Vulnerability Analysis (PCVA) dalam Praktik Community Development”.
Kegiatan ini mendukung penuh capaian pembelajaran mata kuliah, terkait dengan penguasaan teori, konsep, prinsip dan metode pekerjaan sosial yang diperlukan dalam praktik Comdev, tutur Sahran.
Selain untuk menjawab tantangan bahwa perkembangan metode pada praktik Community Development (Comdev) yang terus berkembang, menurutnya metode PCVA ini juga sangat relevan untuk dipelajari sebab mengingat kondisi alam Indonesia yang rentan dengan potensi bencana.
“Dalam praktik Comdev, metode PCVA sangat relevan digunakan sebagai pendekatan yang partisipatif dengan menekankan pada pengetahuan lokal dan kemampuan masyarakat untuk membuat penilaian, analisis, serta merencanakan sendiri apa yang mereka butuhkan. Pola seperti ini adalah pola yang menghargai prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat,” ujarnya
Pada kesempatan ini, Kessos FISIP UMSU mengudang Ismail Marzuki dari Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), dimana beliau merupakan praktisi pekerja sosial yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang berpengalaman dalam praktik Community Development, khususnya pada kelompok masyarakat rentan pasca bencana.
Menurut Ismail, PCVA merupakan lanjutan dari metode Analisis Kerentanan dan Kapasitas (Capacity and Vulnerability Analysis – VCA), yang selama dua dekade telah digunakan para pekerja sosial untuk mendesain program-program yang tidak hanya mengakomodasi faktor-faktor penyebab masyarakat menjadi rentan, namun juga kapasitas atau kekuatan mereka untuk mengatasi penderitaan serta melahirkan prakarsa-prakarsa untuk memperbaiki kehidupan.
Ia juga menambahkan, PCVA didasarkan pada pengakuan/pemahaman bahwa partisipasi tulus anggota masyarakat dalam desain, perencanaan, dan pengelolaan program akan melahirkan analisis lokal yang lebih tepat, rasa memiliki yang lebih besar terhadap isu dan solusi, serta aksi yang efektif untuk perubahan.
“PCVA juga menggunakan berbagai teknik dan perangkat Belajar dan Bertindak Partisipatif (Participatory Learning and Action – PLA) untuk menyalurkan berbagai gagasan dan upaya peserta ke dalam sebuah proses analisis, belajar, serta perencanaan aksi yang terstruktur untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim”, tambahnya.
Meskipun kegiatan ini dilaksanakan secara daring, mahasiswa tetap terlihat antusias dalam mengikuti kuliah tamu ini. Diakhir sesi, banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait materi. Sehingga bisa saling berbagai pengetahuan dan pengalaman.